Peguron Singandaru Karuhun Banten Indonesia (PSKBI) mencatat prestasi membanggakan pada ajang Indonesia Pencak Silat Championship 5 yang memperebutkan Piala Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Peguron Singandaru Karuhun Banten Indonesia (PSKBI) mencatat prestasi membanggakan pada ajang Indonesia Pencak Silat Championship 5 yang memperebutkan Piala Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Jakarta, toBagoes.com – Peguron Singandaru Karuhun Banten Indonesia (PSKBI) mencatat prestasi membanggakan pada ajang Indonesia Pencak Silat Championship 5 yang memperebutkan Piala Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Kejuaraan tingkat nasional ini digelar di GOR Viracas, Jakarta Timur, pada hari Minggu (3/8/2025), dan diikuti ratusan pesilat muda dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam kejuaraan pencak silat tersebut, PSKBI menurunkan lima atlet dan berhasil memboyong lima medali sekaligus: dua emas dan tiga perak. Medali emas diraih oleh Fedo dan Azam, sementara Raiyfa, Dafa, dan Fanesa menyumbang medali perak.

BACA JUGA  Rahmad Sukendar: Jangan Kibarkan Simbol Bajak Laut di Tanah Para Pahlawan!

“Alhamdulillah, ini adalah hasil dari latihan keras, kedisiplinan, dan semangat juang para atlet. Semoga capaian ini dapat memacu semangat para pencak silat PSKBI, khususnya, dan pesilat Banten secara umum,” ujar Guru Besar PSKBI, Hery Gacon, yang turut mendampingi para atlet selama kejuaraan berlangsung.

Ajang ini bukan hanya menjadi panggung unjuk kemampuan teknik dan strategi, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar peguron serta memperkuat kecintaan generasi muda terhadap pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.

Ketua Harian DPP PSKBI, H. Lutfhi Tri Putra, turut mengapresiasi pencapaian para atlet muda PSKBI. “Alhamdulillah”, PSKBI meski masih berusia dini, mampu mencetak atlet-atlet berprestasi.

BACA JUGA  Lonjakan Pemohon SKCK di Tanjabtim Pasca Pengumuman P3K, Polres Tambah Jam Layanan

Ini sejalan dengan program jangka panjang kami, yakni tidak hanya menjalin silaturahmi, tetapi juga mencetak pesilat yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, ungkapnya Lutfhi Tri Putra kepada awak media toBagoes, pada hari Rabu 6 Agustus 2025.

Dengan pencapaian ini, PSKBI semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perguruan pencak silat yang aktif dalam pembinaan atlet muda yang berprestasi dan berkarakter.

Dukungan dan Harapan dari Masyarakat Banten

Prestasi yang diraih PSKBI mendapat sambutan positif dari masyarakat Banten. Banyak pihak menilai keberhasilan ini sebagai angin segar bagi perkembangan pencak silat di daerah, terutama dalam hal regenerasi atlet muda.

BACA JUGA  Polisi Tingkatkan Kasus Penemuan Lima Jenazah di Indramayu ke Penyidikan

“Ini bukti bahwa perguruan lokal mampu bersaing di panggung nasional. Harapannya, pemerintah daerah juga lebih serius memberikan dukungan, baik berupa fasilitas latihan maupun pendanaan untuk kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” ujar Andika Pratama, tokoh pemuda Banten yang turut hadir dalam kejuaraan tersebut.

Fokus PSKBI ke Ajang Internasional

Usai menorehkan prestasi di tingkat nasional, PSKBI kini mulai mempersiapkan diri untuk menembus kancah internasional.

Beberapa atlet dijadwalkan akan mengikuti pemusatan latihan dan seleksi lanjutan sebagai langkah menuju kejuaraan Asia Tenggara yang rencananya digelar tahun depan.

BACA JUGA  Rahmad Sukendar: Jangan Cari-Cari Kesalahan Anggota Polri, Pimpinan Harus Bijak dan Profesional

“Target kami selanjutnya adalah mengirimkan wakil PSKBI ke ajang internasional. Kami juga sedang menjalin komunikasi dengan federasi pencak silat luar negeri untuk peluang kolaborasi dan pertandingan persahabatan,” kata Hery Gacon.

Menghidupkan Warisan Budaya Lewat Prestasi

PSKBI meyakini bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga bela diri, tetapi juga bagian dari identitas budaya bangsa.

Melalui prestasi dan pembinaan berkelanjutan, perguruan ini berkomitmen menjadikan pencak silat sebagai media pendidikan karakter bagi generasi muda.

BACA JUGA  DPD IKM Tangsel Resmi Terbentuk, Fokus Rangkul Warga Minang di Perantauan

“Silat adalah warisan budaya, tapi harus kita hidupkan lewat prestasi, etika, dan dedikasi. Anak-anak muda harus bangga menjadi pesilat,” pungkas H. Lutfhi Tri Putra.