ToBagoes.com/Jakarta- Suasana duka menyelimuti Jalan Masjid Al Husna, Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, setelah dua rumah tinggal dilalap si jago merah pada Rabu (20/8/2025) malam. Dalam insiden memilukan itu, seorang remaja berusia 18 tahun berinisial IZ meninggal dunia.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menyampaikan kabar remaja tersebut dengan nada penuh keprihatinan.
“Satu korban jiwa atas nama IZ (18) meninggal dunia, dirujuk ke Rumah Sakit Polri,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Kebakaran itu bermula pukul 22.40 WIB. Api tiba-tiba membesar dari salah satu rumah. Warga yang panik segera melapor ke petugas pemadam kebakaran. Dalam waktu singkat, suara sirene mobil damkar memecah keheningan malam di kawasan Kalideres padat penduduk itu.
Tak tanggung-tanggung, 16 unit mobil pemadam dikerahkan. Petugas berjibaku melawan kobaran api yang melahap rumah warga. Hingga lewat tengah malam, sekitar pukul 00.15 WIB, api akhirnya berhasil dipadamkan.
Namun, upaya penyelamatan tak mampu menahan pilu. Di tengah kepulan asap dan bara api, nyawa IZ tak terselamatkan.
Selain korban jiwa, ada tujuh orang lainnya yang harus meninggalkan rumah mereka. Malam itu, dengan wajah lelah dan mata berkaca-kaca, mereka mengungsi ke mushala terdekat. Tempat ibadah sederhana itu seketika menjadi rumah darurat, menampung harapan dan kesedihan mereka.
“Mengungsi di mushala kelurahan,” kata Yohan.
Berdasarkan keterangan BPBD, kebakaran di Kalideres itu diduga dipicu korsleting listrik. Dugaan ini sekaligus menjadi pengingat pahit bagi warga kota tentang pentingnya menjaga instalasi listrik di rumah agar tetap aman.
Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 539.200.000. Dua rumah hangus, satu nyawa melayang, dan tujuh orang harus kehilangan tempat tinggalnya.
Meski api sudah padam, duka dan trauma warga Semanan masih menyala. Kehilangan seorang remaja menjadi luka yang tak mudah sembuh. Sementara itu, keluarga korban dan para pengungsi kini harus memulai hari-hari baru dengan penuh ketabahan.
Tragedi di Kalideres ini sekali lagi menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan ketika berhadapan dengan musibah.
Editor: Melida Sianipar