Ratusan Warga Tangerang Selatan Langsung Tumplek di DPRD: Tekad Bersatu Jaga Kota dari Anarkisme

61
Siang  di halaman Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, Banten, terasa berbeda. Ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat tumplek ruah. Ada tokoh masyarakat, perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), hingga komunitas ojek online. Namun mereka bukan datang untuk marah, melainkan untuk berikrar menjaga kedamaian kota tempat mereka hidup.
Siang  di halaman Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, Banten, terasa berbeda. Ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat tumplek ruah. Ada tokoh masyarakat, perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), hingga komunitas ojek online. Namun mereka bukan datang untuk marah, melainkan untuk berikrar menjaga kedamaian kota tempat mereka hidup.
TANGERANG SELATAN – Siang  di halaman Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, Banten, terasa berbeda. Ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat tumplek ruah. Ada tokoh masyarakat, perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), hingga komunitas ojek online. Namun mereka bukan datang untuk marah, melainkan untuk berikrar menjaga kedamaian kota tempat mereka hidup.

Momen itu menghadirkan suasana haru. Ratusan warga berdiri sejajar, menyatukan suara dalam sebuah tekad: Tangsel harus tetap damai, terhindar dari anarkisme dan provokasi.

BACA JUGA  Heboh! Warga Temukan Mayat Pria di Karombasan

Gelombang aksi unjuk rasa yang marak belakangan ini, terutama yang berujung ricuh di Jakarta hingga menelan korban jiwa, menjadi latar keprihatinan warga Tangsel. Mereka tidak ingin kota yang dikenal sebagai kota pendidikan dan hunian ini ternodai oleh kekerasan dan perusakan fasilitas umum menolak kekerasan , menjada kedamaian.

“Kita datang ke sini untuk menyampaikan tekad bahwa kita, masyarakat Tangerang Selatan, menginginkan kedamaian, ketenteraman, dan kita jangan sampai terprovokasi atas tindakan anarkis,” ucap salah seorang warga dengan lantang. Suaranya disambut tepuk tangan dan anggukan setuju dari barisan massa.

BACA JUGA  KPK Berhasil Bongkar Pemerasan TKA di Kemnaker: 4 Pejabat Ditahan, Total Uang Rp 53,7 M

Di tengah kerumunan, tampak pula Jaja, anggota keluarga besar komunitas ojek online Tangsel. Ia berdiri dengan wajah tegas, namun suaranya bergetar ketika berbicara. Tragedi menimpa rekan seprofesinya, Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang meregang nyawa. Namun Jaja menegaskan, duka itu tidak boleh berubah menjadi amarah yang membabi buta.

“Kami tidak mau dibenci oleh masyarakat, kami juga tidak mau dibenci oleh kepolisian. Apabila lihat ojol melakukan anarkis, kita tangkap dan cek apakah dia punya akun, karena kebanyakan tidak punya,” ujarnya.

BACA JUGA  BPI KPNPA RI Banten Bersama Subdit Harda Krimum Polda Langkah Keadilan untuk Masyarakat Gebrak Mafia Tanah

Pesannya sederhana namun mengena: perjuangan untuk keadilan tidak boleh ditempuh dengan jalan kekerasan.

Para wakil rakyat Tangsel tak tinggal diam. Anggota DPRD Tangsel, Julham Firdaus, turun langsung menemui massa. Dengan penuh apresiasi, ia menyambut tekad masyarakat yang memilih damai.

“Dengan momen ini, bismillah, para wakil rakyat, pelayan masyarakat di Tangerang Selatan terus bekerja dan melayani masyarakat. Ini cambuk buat kita semua untuk lebih mendengar lagi, peka lagi, dan empati lagi,” kata Julham.

BACA JUGA  Polres Tangsel dan TNI Gelar Patroli Skala Besar di 26 Titik Rawan

Ucapan itu mengalir tulus, seakan menjadi jembatan antara suara rakyat dan gedung dewan.

Aksi ditutup dengan doa bersama. Ratusan orang menundukkan kepala, sebagian terisak lirih. Doa terpanjatkan untuk kedamaian Tangerang Selatan, sekaligus untuk mendiang Affan Kurniawan.

BACA JUGA  Rahmad Sukendar: KPK Harus Periksa Bobby Nasution Jika Terindikasi Terlibat Korupsi Proyek Jalan Nasional

Langit sore di atas Gedung DPRD Tangsel seakan menjadi saksi. Di tengah ancaman anarkisme yang kerap muncul, warga Tangsel memilih jalan berbeda: jalan persatuan, jalan doa, dan jalan damai.

Editor: Melida Sianipar