toBagoes.com – Senin (8/9/2025) menjadi hari penuh drama bagi Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. Siang harinya ia masih serius membahas rencana tambahan anggaran hingga Rp7,85 triliun dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI.
Namun, hanya beberapa jam berselang, tepat pukul 16.00 WIB, Presiden Prabowo Subianto resmi mencopotnya dari Kabinet Merah Putih.
Keputusan pemberhentian Budi Arie tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86P Tahun 2025. Jabatan Menkop kemudian dipercayakan kepada Ferry Joko Juliantono, yang sebelumnya adalah wakil Budi Arie.
Dalam pelantikan di Istana Negara, Prabowo juga melantik sejumlah menteri baru: Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani, Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Mochamad Irfan Yusuf Hasyim sebagai Menteri Haji dan Umrah yang didampingi Wakil Menteri Dahnil Anzar Simanjuntak. Menariknya, Budi Arie tidak tampak hadir dalam acara tersebut.
Usulan Tambahan Anggaran Fantastis
Beberapa jam sebelum dicopot, Budi Arie hadir di rapat dengan Komisi VI DPR. Dalam kesempatan itu, ia mengusulkan kenaikan anggaran Kemenkop 2026 menjadi Rp7,85 triliun, jauh melampaui pagu awal Rp937 miliar.
Menurutnya, tambahan anggaran dibutuhkan untuk mempercepat penguatan dan operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), termasuk digitalisasi 80 ribu koperasi, pendampingan, pelatihan, hingga tata kelola.
“Operasionalisasi KDKMP akan terus dioptimalkan secara berkelanjutan dengan memastikan seluruh penyaluran barang subsidi pemerintah kepada masyarakat dilakukan melalui KDKMP,” ujar Budi Arie dalam rapat.
Diserang Rieke ‘Oneng’ di DPR
Namun, usulan itu langsung mendapat sorotan tajam dari anggota Komisi VI DPR. Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka menilai anggaran Sekretariat Kemenkop yang mencapai Rp288 miliar terlalu besar, bahkan lebih tinggi dibanding pos program utama.
“Untuk program kesekretariatannya saja lebih besar ketimbang program lain. Gaji dan tunjangan Rp194 miliar, mohon di-breakdown. Apa saja komponennya?” tegas Rieke.
Ia juga mengaku kecewa karena pendataan koperasi yang pernah ia lakukan di Bali dengan dana DPR tidak pernah ditindaklanjuti Kemenkop. “Ini saya live biar ada follow up. Kalau masih tidak ada follow up, sungguh terlalu,” semprotnya.
Koperasi Merah Putih Diingatkan Jangan Jadi Bom Waktu
Nada keras juga datang dari anggota Fraksi Gerindra, Mulyadi. Ia menegaskan agar program Koperasi Merah Putih tidak hanya jadi proyek besar di atas kertas, melainkan benar-benar meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Kami berharap ini bukan hanya sekadar program yang kemudian menjadi bom waktu. Jangan sampai mempermalukan presiden,” ujarnya.
Sore Kena Reshuffle
Rapat kerja berakhir tanpa kabar soal reshuffle. Namun sekitar pukul 14.30 WIB, isu pencopotan mulai berembus kencang. Hanya berselang satu setengah jam kemudian, kabar itu benar Budi Arie termasuk salah satu menteri yang diganti oleh Presiden Prabowo.
Hari yang dimulai dengan optimisme anggaran jumbo berakhir dengan kehilangan kursi menteri. Sebuah ironi politik yang mengejutkan.
Editor: Melida Sianipar