Jakarta, toBagoes.com – Berani Sikat Mafia Pangan, Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, mengapresiasi langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyerahkan data 212 merek beras pelanggar ke Polri dan Kejaksaan Agung.
Ia menyebut Andi Amran sebagai satu-satunya menteri yang berani secara terbuka melawan mafia pangan.
“Ini menteri yang benar-benar berpihak pada rakyat. Penyerahan data pelanggaran 212 merek beras ke penegak hukum adalah gebrakan berani yang belum pernah dilakukan. Menteri lain harus mencontoh langkah ini,” tegas Rahmad Sukendar dalam keterangannya, pada Senin (7/7/2025).
Rahmad Sukendar menilai, keberanian Menteri Andi Amran patut mendapat penghargaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, mengingat mafia pangan telah lama merusak tata niaga nasional dan menekan masyarakat dengan harga bahan pokok yang tak terkendali.
“Kalau semua menteri berani seperti Andi Amran, mafia di sektor lain pun akan habis. Presiden perlu memberi apresiasi khusus karena ini bukti bahwa perang terhadap mafia pangan bukan sekadar slogan,” ujarnya.
Langkah Menteri Pertanian ini, menurut Rahmad, mempertegas komitmen pemerintah dalam membersihkan rantai pasok pangan dari para penumpang gelap yang selama ini hanya memperkaya diri di tengah penderitaan rakyat.
Tindak Lanjut dan Harapan
BPI KPNPA RI juga mendorong agar aparat penegak hukum menindaklanjuti data yang diserahkan Menteri Pertanian dengan penyelidikan dan penindakan serius terhadap para pelaku di balik merek-merek beras bermasalah tersebut.
“Jangan sampai data ini hanya menjadi dokumen formalitas. Kami minta Polri dan Kejaksaan bergerak cepat untuk mengusut siapa saja aktor besar di balik 212 merek beras ilegal atau menipu itu,” tegas Rahmad.
Ia juga mengingatkan bahwa perang melawan mafia pangan tidak bisa dilakukan setengah hati, karena para pelaku kerap memiliki jaringan kuat hingga ke birokrasi dan lembaga keuangan.
“Kami siap mendukung langkah Menteri Pertanian dan aparat penegak hukum demi membersihkan tata niaga pangan nasional,” lanjutnya.
Langkah Andi Amran, menurut Rahmad, akan menjadi warisan penting di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, jika benar-benar ditindaklanjuti secara komprehensif hingga tuntas ke akar-akarnya.
Dengan langkah tegas ini, masyarakat kini menanti aksi nyata dari aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa para mafia pangan benar-benar diberi sanksi hukum seberat-beratnya, bukan hanya dipindahkan atau dilindungi oleh kekuatan tertentu.