TOBAGOES – Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalimantan Barat menyatakan dukungan penuh terhadap langkah aparat gabungan TNI, Polri, BIN, BAIS, Kejaksaan RI, dan Pertamina dalam penggerebekan kasus oli palsu berskala besar di Kabupaten Kubu Raya, pada Jumat, 20 Juni 2025.
Ketua Umum BPM Kalbar, Gusti Eddy, menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto atas keberanian pemerintah dalam memberantas praktik ilegal yang diperkirakan merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah per tahun.
“BPM Kalbar mendukung penuh pengungkapan kasus dugaan peredaran oli palsu yang diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah per bulan. Kami siap mengawal kasus ini hingga tuntas,” tegas Gusti Eddy dalam pernyataan resminya, pada Senin (23/6/2025).
BPM Kalbar juga meminta Presiden untuk memerintahkan pejabat tinggi negara seperti Menko Polhukam, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Kepala BAIS, Jaksa Agung, hingga DPR RI, agar ikut mengawal jalannya proses hukum agar tidak ada pihak yang mencoba mengintervensi atau menghalangi penyidikan.
Respon terhadap Video Ishak: “Kami Tersinggung dan Menantang”
Pernyataan BPM turut menanggapi video viral seorang individu bernama Ishak, yang dalam rekamannya tampak menyudutkan institusi kepolisian dan menyindir aparat karena tidak melakukan penggerebekan di wilayah Kampung Beting, Pontianak Timur.
“Kami dari BPM Kalbar yang berdomisili di Pontianak Timur, khususnya Kampung Beting, merasa terusik atas pernyataan tersebut. Kami tegaskan, tidak ada kaitan antara penggerebekan oli palsu dan tuduhan terhadap Kampung Beting sebagai sarang narkoba,” ujar Gusti Eddy.
Ia juga menantang secara terbuka agar Ishak datang langsung ke Kampung Beting untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya yang dianggap melecehkan masyarakat dan mencoreng citra kampung tersebut.
Desak Usut Cukong Oli Palsu
Dalam sikap resminya, Barisan Pemuda Melayu Kalimantan Barat meminta aparat penegak hukum untuk mengejar dan menindak tegas seluruh pihak yang diduga menjadi dalang atau cukong dalam kasus oli palsu.
Salah satu nama yang disebut adalah Andy Chou alias Edi, yang diminta untuk diusut atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Negara tidak boleh dikalahkan oleh cukong ilegal, koruptor, premanisme, dan debt collector. Kami, Barisan Pemuda Melayu Kalimantan Barat, akan terus berdiri bersama rakyat dan aparat demi tegaknya keadilan,” tutup Gusti Eddy.
Pernyataan sikap ini dirilis resmi oleh Barisan Pemuda Melayu Kalimantan Barat di Pontianak pada Senin, 23 Juni 2025.
Sumber: Ketua Umum BPM Kalbar, Gusti Eddy.