Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, Desak Jaksa Agung Pecat dan mengecam keras tindakan arogan seorang oknum jaksa yang bersikap arogan menunjukkan pistol ke pengendara di kawasan Tangerang Selatan.
Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, Desak Jaksa Agung Pecat dan mengecam keras tindakan arogan seorang oknum jaksa yang bersikap arogan menunjukkan pistol ke pengendara di kawasan Tangerang Selatan.

Jakarta, toBagoes.com – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, Desak Jaksa Agung Pecat dan mengecam keras tindakan arogan seorang oknum jaksa yang bersikap arogan menunjukkan pistol ke pengendara di kawasan Tangerang Selatan.

Rahmad Sukendar desak Jaksa Agung untuk segera mengambil langkah tegas tanpa kompromi terhadap jaksa fungsional dari Pidana Umum Kejaksaan Agung yang telah mencoreng nama institusi.

Rahmad menegaskan bahwa perilaku seperti itu menciptakan keresahan publik dan merusak citra penegak hukum. Ia menilai tidak ada ruang bagi aparat yang bertindak bak koboi jalanan, apalagi menyalahgunakan wewenang untuk menakut-nakuti masyarakat sipil.

BACA JUGA  Dugaan Terlibat Kasus Korupsi  Dana Haji, Ketum BPI KPNPA RI Desak KPK Periksa Menag Yaqut

“Tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi. Ini sudah masuk kategori penyalahgunaan kewenangan dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi kejaksaan. Jaksa Agung harus bertindak cepat, tegas, dan terbuka,” kata Rahmad Sukendar, Sabtu (9/8/2025).

Ia juga mendorong agar proses hukum tetap berjalan transparan dan tidak berhenti pada pemeriksaan internal semata. Menurutnya, jika ditemukan unsur pidana, maka penindakan harus dilanjutkan ke proses hukum terbuka tanpa pandang bulu.

“Jangan hanya berhenti pada sanksi etik. Jika memang ada pelanggaran hukum, serahkan ke proses pidana. Ini penting agar publik melihat bahwa Kejaksaan Agung benar-benar berkomitmen terhadap penegakan hukum yang adil dan berintegritas,” tegasnya.

BACA JUGA  Rahmad Sukendar: Jamwas Harus Periksa Mantan Kajari Jaksel, Copot dari Jabatan Kapuspenkum

Rahmad juga mengingatkan bahwa aparat penegak hukum seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan sumber ketakutan.

Ia mengajak seluruh lembaga hukum untuk memperbaiki citra dan memastikan setiap anggotanya menjunjung tinggi etika profesi dan hukum yang berlaku.

“Negara ini tidak boleh dipenuhi oknum yang bersikap arogan dan merasa kebal hukum. Hukum harus tajam ke atas dan ke bawah, tanpa pandang bulu,” tutup Rahmad. (Red)