TOBAGOES.COM, JAKARTA– Situasi ekonomi Indonesia semakin mengkhawatirkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hingga mendekati 7%, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham (trading halt). Ini merupakan kejadian langka yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, skandal megakorupsi di PT Pertamina Patra Niaga dengan dugaan kerugian negara mencapai Rp 950 triliun semakin memperburuk kepercayaan investor terhadap Indonesia. Kasus ini menambah daftar panjang skandal korupsi yang merusak citra negara di mata dunia.
Menanggapi situasi ini, Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ekonomi yang semakin memburuk. Menurutnya, kejatuhan IHSG dan terungkapnya kasus korupsi besar ini dapat berdampak panjang terhadap kepercayaan investor.
“Ini adalah citra negatif yang sulit untuk dipulihkan dalam waktu singkat. Investor kini menunggu langkah konkret dari pemerintahan Prabowo-Gibran dalam kebijakan ekonomi dan pemberantasan korupsi,” ujar Rahmad Sukendar dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3).
Selain itu, pelemahan kurs Rupiah yang mencapai level terendah sejak Indonesia merdeka menjadi sinyal serius bahwa ekonomi nasional tidak dalam kondisi baik. Kabar mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani pun turut mengguncang pasar dan menambah ketidakpastian ekonomi.
Rahmad Sukendar berharap jajaran menteri kabinet dapat bekerja dengan baik dan tidak hanya terjebak dalam pencitraan atau persaingan politik. Menurutnya, prioritas utama haruslah pemulihan ekonomi dan pemberantasan korupsi, bukan sekadar retorika politik.
“Semoga ada menteri yang benar-benar bekerja memulihkan situasi, bukan sekadar pajangan atau sibuk dengan pencitraan. Masa depan bangsa harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan mencermati perkembangan yang terjadi. Rahmad Sukendar berharap Indonesia dapat kembali ke jalur yang benar demi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.(*)