Dunia kepolisian di Sulawesi Utara kembali tercoreng oleh kasus asusila. Seorang anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sulut, Brigadir DS alias Defis, terseret dalam skandal perselingkuhan yang terbongkar langsung oleh istrinya sendiri.
Dunia kepolisian di Sulawesi Utara kembali tercoreng oleh kasus asusila. Seorang anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sulut, Brigadir DS alias Defis, terseret dalam skandal perselingkuhan yang terbongkar langsung oleh istrinya sendiri.
Manado, toBagoes.com – Dunia kepolisian di Sulawesi Utara kembali tercoreng oleh kasus asusila. Seorang anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sulut, Brigadir DS alias Defis, terseret dalam skandal perselingkuhan yang terbongkar langsung oleh istrinya sendiri.

Ironisnya, Defis selama ini dikenal dekat dengan para mafia solar subsidi, bahkan diduga aktif mengatur “setoran” koordinasi di internal Polda.

Peristiwa memalukan ini terjadi pada Jumat malam, 25 Juli 2025, saat istri sah Defis yang dikenal di media sosial dengan nama Melody Putri, memergoki suaminya tengah berada sekamar dengan seorang perempuan lain di sebuah indekos di belakang gedung Granada, Kecamatan Sario, Kota Manado.

BACA JUGA  Mantan Dirut Petrogas Karawang Ditangkap, Diduga Korupsi Selewengkan Dana Rp7,1 Miliar

Dalam video yang viral, suara Melody terdengar tegas menyebut bahwa ini bukan kali pertama suaminya melakukan pengkhianatan. Bahkan, menurut pengakuannya, laporan soal dugaan perzinahan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) telah tiga kali dilayangkan ke Polda Sulut. Namun dua laporan sebelumnya dicabut, karena Melody berharap suaminya akan berubah. Harapan itu kandas.

“Saya Sudah Terlalu Sakit, Badan dan Mental”

Melalui unggahan Facebook yang emosional dan panjang, Melody menuliskan isi hatinya yang penuh luka. Ia mengungkap kronologi kejadian, bukti foto-foto mesra di kamar indekos, serta pengakuan langsung dari perempuan yang berada bersama suaminya, yang disebut bernama Gratia Veronika Paat alias Tia seorang resepsionis di klub malam kawasan Manado Town Square (Mantos).

“Saya memergoki mereka pada Sabtu pagi, 26 Juli. Di kamar itu sudah ada foto-foto mesra mereka berdua. Artinya, hubungan ini bukan terjadi semalam saja,” tulis Melody.

BACA JUGA  Desak Jaksa Agung Pecat dan Proses Hukum Oknum Jaksa Koboi Tangsel

Ia juga mengaku mendapat perlakuan kasar dari Defis saat konfrontasi di lokasi, hingga menyebabkan lebam di lengan dan tangan.

Tak hanya soal pengkhianatan, Melody juga menyoroti perilaku suaminya yang disebut kerap melakukan kekerasan fisik dan psikis selama 9 dari 12 tahun pernikahan mereka.

Minta Dipecat, Siap Lepas Status Bhayangkari

Melody secara tegas meminta Kapolda Sulawesi Utara memberi perhatian dan mengambil tindakan tegas atas kasus ini. Ia mengajukan pertanyaan tajam kepada pimpinan institusi:

BACA JUGA  Tragedi di Laut Tengah Manado: Nelayan Hilang, Polisi Usut Tuntas

“Apakah masih pantas seorang polisi pelaku perzinahan dan KDRT berulang kali tetap berdinas di bawah institusi Bapak?”

Lebih jauh, Melody menyatakan dirinya siap melepas status sebagai istri dan bhayangkari, asalkan Brigadir DS diberhentikan dari kepolisian.

“Pelayanan publik yang baik seharusnya dimulai dari rumah sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mengayomi masyarakat jika kepada istri sendiri bersikap kejam?”

BACA JUGA  Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Mendesak Polda Kalbar Tindak Oknum Penolak Pembangunan Gereja

Unggahan ini mendapat simpati luas di media sosial. Banyak warganet menyuarakan dukungan dan menuntut agar Polda Sulut melakukan pemeriksaan internal terhadap oknum tersebut.

Pesan untuk Tia: “Ingat, Buah yang Kau Petik Tidak Semanis Kurma”

Di bagian akhir unggahannya, Melody menyampaikan pesan kepada perempuan yang disebut menjadi selingkuhan suaminya.

“Entah nama asli Anda atau bukan, Anda hebat menghancurkan rumah tangga saya. Tapi ingat, hasil dari apa yang Anda perbuat tidak akan semanis buah kurma.”

Tuntutan Publik: Transparansi dan Tindakan Tegas

Skandal ini membuka kembali diskusi publik soal moralitas dan integritas aparat penegak hukum. Banyak yang mendesak agar institusi tidak menutup-nutupi kasus semacam ini, apalagi jika pelaku adalah anggota yang seharusnya menjadi panutan.

BACA JUGA  Penindakan ODOL Harus Tanpa Toleransi, Korlantas Diminta Bertindak Tegas

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Polda Sulut terkait laporan yang disampaikan Melody Putri.

Sumber: Michael Hotang