Skandal Bliss Massage di Kebon Jeruk: Izin & Pajak Kadaluarsa, Masih Bebas Beroperasi?

42
Dugaan skandal pembiaran terhadap praktik usaha ilegal kembali mencuat di wilayah Jakarta Barat. Tempat pijat bertajuk "Bliss Massage" yang berlokasi di Jalan Panjang Artileri, Kebon Jeruk, disebut-sebut tetap beroperasi secara aktif meski izin usaha dan kewajiban pajaknya telah kadaluarsa sejak beberapa bulan terakhir.
Dugaan skandal pembiaran terhadap praktik usaha ilegal kembali mencuat di wilayah Jakarta Barat. Tempat pijat bertajuk "Bliss Massage" yang berlokasi di Jalan Panjang Artileri, Kebon Jeruk, disebut-sebut tetap beroperasi secara aktif meski izin usaha dan kewajiban pajaknya telah kadaluarsa sejak beberapa bulan terakhir.
Jakarta, toBagoes.com – Dugaan skandal pembiaran terhadap praktik usaha ilegal kembali mencuat di wilayah Jakarta Barat. Tempat pijat bertajuk “Bliss Massage” yang berlokasi di Jalan Panjang Artileri, Kebon Jeruk, disebut-sebut tetap beroperasi secara aktif meski izin usaha dan kewajiban pajaknya telah kadaluarsa sejak beberapa bulan terakhir.

Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar, dalam keterangannya menyebut bahwa pihaknya menerima laporan warga terkait kegiatan operasional tempat tersebut.

“Bliss Massage masih buka setiap hari hingga malam, padahal izinnya sudah tidak aktif. Ini jelas pelanggaran hukum,” ungkapnya.

BACA JUGA  Rahmad Sukendar Soroti Pemberian Bintang Mahaputra: Banyak yang Tidak Tepat dan Terkesan Dipaksakan

Izin Mati, Tapi Masih Ramai Pelanggan

Berdasarkan data internal yang dihimpun BPI KPNPA RI, perizinan seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Bliss Massage telah habis masa berlakunya. Namun anehnya, tempat tersebut tetap beroperasi tanpa hambatan.

“Tempat usaha lain bisa langsung disegel hanya karena pelanggaran kecil, tapi tempat ini dibiarkan jalan terus. Ada apa? Siapa yang melindungi?” sindir Tubagus, mempertanyakan ketegasan Pemkot Jakarta Barat dan Satpol PP DKI Jakarta.

Dugaan Prostitusi Terselubung & Pembiaran Aparat

Lebih mengkhawatirkan, muncul dugaan bahwa tempat ini tidak hanya menawarkan layanan pijat, tetapi juga terindikasi sebagai tempat prostitusi terselubung.

BACA JUGA  Skandal Timah Nasional: Oknum TNI Diduga Kawal Truk Ilegal ke Smelter Keluarga Istana

Aktivitas mencurigakan kerap terlihat pada malam hari, dan warga sekitar mengeluhkan bahwa tempat tersebut mengganggu ketentraman lingkungan.

Beberapa sumber bahkan menyebut adanya keterlibatan oknum aparat dan aparat kelurahan yang terkesan tutup mata atas pelanggaran yang terjadi.

Hingga kini, belum ada tindakan nyata dari Satpol PP atau dinas terkait meskipun laporan masyarakat telah berulang kali disampaikan.

Desakan Ulama dan Aktivis: Jangan Hukum Tajam ke Bawah

Ketua Umum Pengurus Besar Forum Ulama dan Aktivis Islam (PB-FORMULA), Tuan Guru Drs. Dedi Hermanto, turut mengecam pembiaran ini.

BACA JUGA  BPI KPNPA RI Desak Pemerintah Tegas Tertibkan Ormas Beringas, Kalau Tak Mampu Serahkan ke Rakyat

“Jika benar izin usaha dan pajaknya sudah mati, maka operasional Bliss Massage adalah bentuk pelanggaran terang-terangan. Pemerintah tidak boleh tumpul ke atas,” tegasnya.

Aturan yang Dilanggar

Bliss Massage terancam sanksi hukum sesuai:

– UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, dan

– Perda DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Zonasi.

BACA JUGA  BPI KPNPA RI Apresiasi Ketegasan Kasi Intel Kejari Sijunjung, Siap Beri Penghargaan Khusus

Usaha pariwisata wajib memiliki perizinan aktif dan sah. Pelanggaran atas regulasi ini dapat dikenakan sanksi administratif hingga penutupan permanen dan pidana.

Tuntutan Warga: Segera Sidak & Tutup Tempat Ilegal

Warga mendesak Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Barat untuk:

1. Melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.

2. Memeriksa dokumen perizinan dan pajak Bliss Massage.

3. Menyegel dan menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran hukum, termasuk dugaan praktik prostitusi.

BACA JUGA  Jangan Omdo! Rahmad Sukendar Tagih Janji Dalam Penegakan Hukum Jaksa Agung

“Kami minta ketegasan. Jangan ada tempat usaha ilegal yang dilindungi oknum. Hukum harus ditegakkan, tanpa pandang bulu,” pungkasnya.