spot_img

Skandal Dugaan Suap Rp200 Juta Seleksi Tamtama TNI di NTT, Rahmad Minta Kasad Bertindak

TOBAGOES.COM – Proses seleksi calon Tamtama TNI Angkatan Darat (AD) tahun 2025 di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang isu serius. Dugaan praktik pungutan liar dan nepotisme mencuat ke permukaan, mencederai prinsip transparansi dan meritokrasi yang selama ini dijunjung tinggi institusi militer.

Sejumlah peserta seleksi Tamtama TNI disebut-sebut diminta menyetor uang hingga Rp.200 juta agar bisa diloloskan. Informasi tersebut menyebar luas di media sosial dan memicu gelombang kemarahan publik.

Netizen pun ramai-ramai mendesak Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) turun tangan untuk mengusut tuntas dugaan kecurangan dalam proses rekrutmen seleksi Tamtama TNI tersebut.

BACA JUGA  Arogansi Oknum Jaksa Masih Terlihat, Jangan Sia-siakan Kepercayaan Publik

Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Rahmad Sukendar, turut bersuara keras terkait dugaan kecurangan dalam proses rekrutmen seleksi Tamtama tersebut.

Ia meminta Kasad segera membentuk tim investigasi untuk mengusut laporan yang beredar.

“Jika benar ada permintaan dana dalam proses seleksi, itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai kejuangan TNI. Institusi ini tidak boleh dicemari oleh praktik suap dan nepotisme,” tegas Rahmad, Senin (23/6).

BACA JUGA  Jaksa Agung Instruksikan berantas Korupsi, Tapi di Daerah Macet

Ia menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap oknum yang terlibat, karena hal tersebut bukan hanya melanggar aturan internal, tetapi juga merusak citra dan kehormatan TNI di mata rakyat.

“Generasi muda yang ingin mengabdi kepada bangsa dan negara tidak boleh dipatahkan oleh budaya kotor. Jangan biarkan nama besar TNI tercoreng karena ulah segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab,” sambungnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI AD maupun Mabes TNI. Namun masyarakat menanti langkah konkret dari pucuk pimpinan militer untuk memastikan bahwa proses seleksi tetap bersih, transparan, dan adil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest news

Related news