toBagoes.com – Lima orang tewas dalam insiden kebakaran hebat yang melanda dua rumah di Jalan Pesanggrahan Raya, Semarang Timur, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada hari Jumat (25/7/2025) dini hari. Salah satu korban diketahui tengah mengandung.
Kapolsek Semarang Timur Iptu Andy Susanto membenarkan peristiwa korban kebakaran tersebut. Menurutnya, kebakaran bermula saat warga melihat kepulan asap dan bara api sekitar pukul 02.20 WIB.
Saat api membesar dan melahap sebagian besar rumah, warga segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.
“Delapan unit mobil pemadam diterjunkan, dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB,” ujar Iptu Andy.
Hingga kini, polisi belum merinci posisi para korban saat terjebak di dalam rumah. Tim Inafis Polrestabes Semarang telah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh hubungan arus pendek dari kabel optik yang bersentuhan dengan kabel listrik.
Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUP Dr. Kariadi Semarang. Identitas mereka diketahui berinisial A (65), S (55), A (33) yang sedang hamil, MA (14), dan KAR (4).
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden ini.
Tangis Warga Pecah, Satu Keluarga Jadi Korban
Tragedi itu menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar. Kelima korban yang meninggal dunia diketahui masih satu keluarga.
Salah satunya adalah A (33), seorang ibu muda yang tengah mengandung, ditemukan dalam kondisi memeluk anaknya KAR (4) saat dievakuasi oleh petugas.
“Waktu kami lihat api sudah besar, terdengar teriakan-teriakan minta tolong, tapi kami tidak bisa masuk karena api sudah melahap depan rumah,” tutur Andi (45), warga sekitar yang pertama melihat kejadian itu.
Suasana duka menyelimuti kawasan Jalan Pesanggrahan Raya pagi itu. Tangis histeris pecah saat jenazah korban satu per satu dibawa keluar oleh petugas.
Warga berkumpul, sebagian memanjatkan doa, sebagian lainnya masih syok melihat rumah yang kini tinggal puing dan arang.
Diduga Korsleting Kabel Optik
Dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting arus listrik dari kabel optik yang menempel pada kabel listrik utama. Hal ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan dinas terkait.
“Kami masih mendalami sumber api. Sementara ini indikasinya berasal dari hubungan arus pendek. Tim Inafis masih bekerja untuk memastikan kronologi teknisnya,” jelas Iptu Andy.
Pihak berwenang juga tengah berkoordinasi dengan PLN dan instansi telekomunikasi untuk mengecek standar instalasi kabel optik di kawasan pemukiman padat tersebut.
Pemkot Diminta Tanggap
Peristiwa ini memicu desakan agar Pemerintah Kota Semarang lebih tanggap terhadap instalasi listrik dan kabel optik yang semrawut di kawasan padat penduduk.
Sejumlah warga mengeluhkan bahwa kabel-kabel semrawut dan bergelantungan di tiang-tiang kerap menjadi pemicu kecelakaan.
“Kami berharap ada audit ulang terhadap instalasi kabel-kabel ini. Jangan sampai ada lagi nyawa melayang sia-sia,” ujar Lina, warga lainnya.
Sementara itu, jenazah kelima korban telah disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan sore ini di TPU setempat.