toBagoes.com – Latihan Pasukan Gabungan Multinasional Super Garuda Shield (SGS) 2025 memasuki tahap krusial dengan digelarnya skenario Jungle Field Training Exercise (Jungle FTX) di kawasan hutan tropis Baturaja, Sumatera Selatan, Sabtu (30/8/2025).
Latihan Pasukan pertempuran hutan ini diikuti oleh prajurit TNI bersama pasukan Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.
Dalam simulasi tersebut, pasukan gabungan berlatih menyusun rencana serangan, melaksanakan manuver lapangan, hingga merebut sasaran strategis di medan hutan yang penuh tantangan.
Kompleksitas hutan tropis menjadi ujian nyata bagi kesiapan fisik, ketahanan mental, dan kemampuan taktis prajurit.
Kehadiran unsur multinasional memperkuat kerja sama militer serta meningkatkan pemahaman lintas negara dalam menghadapi operasi di lingkungan tropis.
“SGS 2025 bukan sekadar latihan teknis, tetapi juga momentum membangun kepercayaan dan kebersamaan antar militer negara sahabat,” ujar pejabat Puspen TNI dalam keterangan resminya.
Dengan latihan ini, TNI menegaskan kesiapan sebagai garda terdepan pertahanan negara sekaligus meningkatkan profesionalisme dalam menjawab tantangan keamanan kawasan.
Tantangan Medan dan Solidaritas Pasukan
Dalam pelaksanaan Jungle FTX di Baturaja, para prajurit dituntut menghadapi kondisi medan yang kompleks, vegetasi rapat, suhu lembap, jalur terjal, serta keterbatasan jarak pandang. Faktor alam tersebut membuat koordinasi antar satuan menjadi kunci keberhasilan operasi.
Latihan juga melibatkan simulasi penyergapan, evakuasi medis lapangan, hingga penggunaan teknologi komunikasi taktis di tengah hutan.
Dengan skenario tersebut, prajurit diuji untuk mampu beradaptasi cepat sekaligus menjaga keutuhan formasi tempur.
Tidak hanya menekankan aspek teknis, SGS 2025 juga menumbuhkan solidaritas di antara pasukan multinasional.
Prajurit dari Indonesia, Amerika Serikat, Australia, dan Singapura saling berbagi pengalaman tempur hutan tropis, termasuk teknik survival, patroli lintas medan, dan penggunaan senjata standar masing-masing negara.
Menurut pengamat militer, latihan seperti ini memiliki nilai strategis yang besar.
Selain meningkatkan interoperabilitas militer, SGS 2025 juga memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di kawasan Indo-Pasifik yang kian dinamis.