Timur Malaka Kiemas Menekankan Jaksa Agung, Kejaksaan Menjadi Pemburu Koruptor Yang Ditakuti

54
Timur Malaka Kiemas

TOBAGOES.COM/JAKARTA – Tokoh Muda Kota Bekasi sekaligus juga Ketua BPI KPNPA RI Kota Bekasi Malaka Kiemas SH.menyambut baik rencana pergantian Jaksa Agung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Timur Malaka Kiemas mengingatkan agar Pengganti ST Burhanuddin harus lebih ganas lagi dalam pemberantasan korupsi dan tentunya tidak memiliki beban apapun sehingga penegakan hukum dan pemberantasan korupsi berjalan dengan cepat

BACA JUGA  Desa Golo Lijun Masih Gelap Gulita, Warga Berharap Bantuan Presiden Prabowo 
Timur Malaka Kiemas juga menyampaikan proses seleksi dilakukan secara objektif dan tidak didasarkan pada kedekatan politik semata

“Timur Malaka Kiemas juga mengingatkan, Kalau Presiden Prabowo salah pilih, Kejaksaan Agung bisa kehilangan marwahnya sebagai macan pemburu koruptor. Ini bukan jabatan yang bisa diberikan karena faktor loyalitas politik,” ujar Timur kepada media, Selasa (20/5/2025).

BACA JUGA  Kecam Keras Hakim yang Terima Suap, Pengkhianat Keadilan!

Timur menekankan untuk sosok Jaksa Agung pengganti ST Burhanuddin harus benar-benar memiliki integritas, keberanian, dan rekam jejak bersih dalam penegakan hukum dimana hukum harus tajam keatas bukan sebalik nya tumpul
Keatas

“Jangan sampai Kejaksaan justru jadi alat kekuasaan atau tempat bersembunyi para koruptor. Ini bahaya besar bagi demokrasi dan masa depan hukum di Indonesia,” lanjutnya.

Ia bahkan menyatakan dukungan nya jika Tb Rahmad Sukendar diberikan amanah sebagai Jaksa Agung. Menurutnya, sosok Ketum BPI KPNPA RI akan lebih keras dan tegas dalam memburu koruptor.

BACA JUGA  Langkah Cara Urus Sertifikat Tanah Agar Terhindar dari Mafia

“saya melihat jika Ketum BPI KPNPA RI diberikan kesempatan, saya pastikan koruptor bukan cuma ditangkap, tapi dibuat miskin karena beliau tidak punya beban dan siap menghadapi segala bentuk tekanan dari para koruptor dan kroninya,” tegas Timur

Sebagai penutup, Timur sekali lagi meminta Presiden Prabowo untuk cermat dan tegas dalam memilih Jaksa Agung yang baru.

“Presiden harus hati-hati. Ini soal arah pemberantasan korupsi di negeri ini. Jangan sampai salah langkah dan menjadi bumerang di masa depan,” pungkasnya.(*)