JAKARTA, tobagoes.com — Di tengah kecemasan generasi muda terhadap sulitnya mencari pekerjaan, muncul gerakan mandiri dari anak muda Indonesia. Adalah Putra Aji Sujati, Founder Indonesia Muda Preneur, yang berinisiatif menjawab keresahan generasinya dengan aksi nyata.
Gerakan Indonesia Muda Preneur dibentuk sebagai wadah bagi pelajar SMA untuk belajar menjadi wirausahawan muda sejak dini. Putra terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang sempat menganggur, kesulitan ekonomi, dan susah mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah.
“Kami melatih pelajar kelas 11–12 agar saat lulus mereka tidak langsung masuk statistik pengangguran. Mereka sudah punya brand, usaha, dan jaringan kerja sendiri,” ujar Putra.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan apresiasi atas inisiatif Putra Aji Sujati dan menyebut gerakan seperti ini harus terus dikembangkan.
Menurutnya, pemerintah tengah membangun Talent and Innovation Hub yang menjadi pusat pengembangan bakat dan inovasi anak muda untuk mendorong kemandirian ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.
“Kita ingin membuka lapangan kerja seluas-luasnya hingga memperbaiki sistem rekrutmen. Tidak boleh lagi ada jalur ordal (orang dalam), diskriminasi, atau percaloan,” tegas Yassierli.
Yassierli menegaskan bahwa praktik seperti percaloan, pungli, hingga diskriminasi rekrutmen akan ditindak tegas.
“Masih ada isu percaloan dan diskriminasi. Laporkan, dan pengawas dari provinsi akan melakukan investigasi. Kami juga bekerja sama dengan aparat untuk menghentikan praktik tidak adil ini,” ujarnya.
Menaker menegaskan bahwa hak atas pekerjaan yang layak adalah amanat konstitusi, dan negara wajib memastikan setiap warga negara mendapatkan kesempatan kerja yang adil dan setara.
Gerakan seperti Indonesia Muda Preneur menjadi bukti bahwa Generasi Z mulai beralih dari mental pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
Dengan dukungan pemerintah dan lingkungan yang kondusif, para wirausahawan muda diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mengurangi angka pengangguran muda di Indonesia.
Editor:Melida S




